POLITIKAL.ID - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dengan lantang melontarkan pernyataan kontroversi. Pernyataan tersbut ia sampaikan di di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dalam acara puncak hari ulang tahun PSI yang Ke-7. Giring mengatakan Indonesia akan suram jika di pimpin seorang pembohong dan pecatan Jokowi. Pernyataan Giring tersbut diduga menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sempat menjadi Menteri Pendidikan ketika masa jabatan Jokowi di periode pertama. Namun ternyata pernyataan Giring tersebut mendapat sejumlah kontroversi dari berbagai partai politk, mulai dari Gerinda, NasDem, Hingga PAN. Tak hanya Partai Politik yang merespon pernyataan Ketua Umum PSI tersbut, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun juga ikut menyentil Giring Ganesha. "Apakah Indonesia sekarang sudah cerah? Apakah Indonesia tidak suram sekarang? Yang kedua adalah adakah pemimpin yang tidak bohong?" jelas Refly Harun Jumat (24/12/2021) dilansir dari rctiplus.com. Refly Harun mengatakan pernyataan tersbut agar tidak seperti peribahasa 'kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak'. Menurut Refly Harun, menyampaikan pendapat sah saja, jika seseorang menyalurkan pendapat mereka atau mengambil sikap politik. "Tapi agak aneh ya, belum memerintah kok sudah di oposisi. Jadi PSI kalau Anies berkuasa akan menjadi oposisi," ungkapnya. Lebih lanjut Refly Harun mengatakan PSI kini sudah menjadi opisisi, bukan kepada pemerintah tapi khusus kepada Anies Baswedan. "Makanya dibilang partai seputaran ibu kota," tegas Refly Harun. Refly Harun mengatakan oarang yang menyentil Anies Baswedan akan santai-santai saja karena tidak akan konsekuensi apaun. Lain halnya jika menyentil orang-orang yang pro istana, tiba tiba kana mendapat kabar sudah dilaporkan. "Artinya PSI sudah patah arang terhadap Anies Baswedan, artinya apapun yang dilakukan Anies Baswedan selama lima tahun pokoknya PSI beroposisi," jelasnya. (*)