Soal Capres yang Akan Diusung 2024, Demokrat Sebut Tunggu Momentum yang Tepat untuk Diumumkan
Sabtu, 7 Mei 2022 16:18
IST
POLITIKAL.ID - Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengatakan partainya saat ini menunggu momentum bagus untuk mengumumkan calon presiden (capres) pilihannya. “Berbicara mengenai Pilpres (pemilihan presiden), seperti yang disampaikan ketua umum kami, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), ada dua faktor yang menjadi kunci. Pertama, tiket. Kedua, momentum,” kata Herzaky Mahendra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/5/2022), seperti dikutip dari Antara. Herzaky mengatakan partainya perlu memilih waktu yang tepat untuk mengumumkan capres ke publik. “Momentum berarti harus tepat waktunya. Kapan kami memilih dan mengumumkan pasangan calon kami ke publik. Punya elektabilitas tinggi sekarang, apa ada jaminan bakal bertahan hingga tahun depan? Survei salah satu tolak ukur, tetapi (itu) gambaran sementara, potret saat ini,” kata dia. Herzaky mengatakan elektabilitas tinggi dan hasil survei saat ini tidak jadi pedoman, karena itu bukan kepastian. Ia mengatakan saat ini pihaknya masih masih mendalami dan mencermati perkembangannya. “Masih harus terus kami dalami dan cermati perkembangannya ke depannya,” kata dia. Terkait AHY bakal capres Demokrat, diakui Herzaky aspirasi dari internal partai cukup kuat. Namun, Demokrat masih belum menentukan sikap dan terus mendengar aspirasi dari kelompok rakyat lainnya. “Memang, ada aspirasi sangat kuat di internal Partai Demokrat untuk mengusung AHY sebagai capres (calon presiden). Begitu pula dengan berbagai elemen masyarakat yang menyampaikan harapannya ke AHY langsung maupun melalui kader-kader Partai Demokrat agar AHY maju di kontestasi Pilpres 2024,” pungkasnya. “Tahun 2024 adalah tahunnya rakyat. Biarkan rakyat yang memutuskan siapa pemimpin nasional ke depannya. Suara dan harapan rakyat inilah yang kami gencarkan dan perjuangkan,” kata dia. Sementara untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden kata Herzaky, pihaknya akan melakukan koalisi dengan partai lain. “Kalau punya elektabilitas tinggi, tetapi tidak punya tiket, tidak berarti apa-apa,” ujarnya. (*)
Berita terkait