Selasa, 26 November 2024

Soal Impor Jamu dari China, Ini Perbedaan Pendapat Dua Waketum Gerindra

Selasa, 28 April 2020 21:33

Ilustrasi/Istimewa

POLITIKAL.ID - Dua Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Arief Poyuono dan Sufmi Dasco Ahmad berbeda pendapat mengenai impor jamu dari China untuk rumah sakit rujukan Covid-19. Adapun impor dan pendistribusian jamu ke rumah sakit rujukan Covid-19 itu dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 DPR RI.

Waketum Gerindra Arief Poyuono menilai rasa nasionalisme Satgas Covid-19 DPR RI perlu dipertanyakan. Selain itu, Arief menilai perlu dipertanyakan juga rasa percaya diri Satgas Covid-19 DPR RI itu atas kemampuan jamu herbal yang dimilik Indonesia dalam membantu mencegah Covid-19 yang diproduksi para pengusaha jamu Tanah Air.

"Wong China aja enggak sanggup menangani Covid-19 pakai jamu herbalnya, ini kok malah percaya dengan herbal-herbal impor dari China," ujar Arief dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Selasa (28/4/2020).

Arief pun mempertanyakan data valid yang menyebutkan China sudah bebas dari virus corona.

"Hati-hati loh kita enggak tahu benar kalau herbal-herbal China yang diimpor itu bebas terjangkit corona atau tidak nantinya," ungkapnya.

Maka itu, dia menyarankan masyarakat waspada mengonsumsi minuman dan makanan impor dari China.

"Karena faktanya penyebaran Covid-19 di dunia itu lebih banyak di negara-negara yang paling tinggi nilai impor makanan dan herbal dari China loh," katanya.

Dia melanjutkan, jamu herbal dari China untuk Covid-19 belum tentu manjur khasiatnya.

"Malah membahayakan masyarakat loh juga mengganggu jumlah devisa negara yang makin melorot dengan adanya pandemi Covid," ujarnya.

Arief menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja rajin mengonsumsi jamu asli Indonesia.

"Setelah corona positif di Indonesia, pria asal Solo itu kini lebih sering meminum olahan rempah khas Indonesia. Yuk kita tiru Kangmas Joko Widodo yang cinta produk-produk herbal Indonesia. Dengan demikian kita turut membesarkan pengusaha jamu Indonesia dan para petani herbal di Indonesia," pungkas Arief.

Sementara itu, Waketum Partai Gerindra yang juga sebagai Koordinator Satgas Covid-19 DPR RI Sufmi Dasco Ahmad memiliki pandangan berbeda.

"Sebenarnya ini perlu diperjelas supaya jelas. Jangan dijadikan polemik. Karena ini niat murninya mau bantu. Emang dikira enggak pakai biaya. Kita bagi-bagi gratis biayanya cukup mahal," kata Dasco secara terpisah.

Dasco pun mempersilakan perusahaan jamu Indonesia jika ingin membagikan secara gratis. Dasco mengaku sembuh dari virus corona berkat mengonsumsi jamu impor dari China tersebut.

"Saya sendiri sudah merasakan manfaatnya saya sembuh. Dan saya nazar kalau sembuh kita mau produksi yang banyak minimal untuk 3.000 orang kita mau bagi-bagi ke yang membutuhkan. Salahnya di mana sih, bingung saya," pungkas Dasco. (*)

Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Dua Waketum Gerindra Beda Pendapat Soal Jamu dari China"

Tag berita:
Berita terkait