"Misalnya, kita beli tas lah. Produk UMKM diproduksi oleh dengan cost produksi Rp 1 juta, tapi China dia bisa produksi barang itu mungkin dengan harga Rp 100 ribu. Gimana kita mau melawan itu? Kualitas sebetulnya so-so aja, sama aja," jelas Maman.
Untuk mengatasi tersebut, Maman menerangkan pemerintah harus mencari sebuah sistem yang dapat memproduksi barang-barang UMKM secara massal sehingga dapat menekan biaya produksi. Pihaknya telah berencana untuk membentuk Holding UMKM untuk memperkuat daya saing produk UMKM.
"Nah caranya adalah bukan dengan menutup Temu-nya, bukan dengan menahan mereka. Tapi dengan bagaimana juga kita mencari sebuah sistem dan diolah yang bisa memproduksi barang-barang itu secara massal. Dengan harga yang murah itulah tadi menkonsolidasikan atau men-clustering UMKM-UMKM. Di bawah UMKM holding itulah salah satu solusi untuk bisa menekan cost produksi dan menaikkan jumlah volume produksi dibandingkan kalau kita biarkan satu per satu," tambah Maman.
(*)