POLITIKAL.ID - Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menyatakan pihaknya kini tengah diterpa kampanye hitam alias Black Campaign.
Deputi Kanal Media TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Karaniya Dharmasaputra, mengungkapkan adanya kampanye hitam yang menyebut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 akan menghentikan dana bantuan sosial dan program kesejahteraan rakyat jika terpilih.
"Jadi, sekali lagi, kami ingin menegaskan bahwa adanya kampanye hitam di masyarakat di grassroot yang menyatakan bahwa sekiranya Mas Ganjar dan Prof Mahfud terpilih, maka program-program bansos dan kesejahteraan masyarakat yang sekarang sudah dilaksanakan di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), itu tidak akan dilanjutkan, itu sama sekali tidak benar," ucap Karaniya Dharmasaputra, dikutip dari Kompas.com.
Sebaliknya, pasangan Ganjar-Mahfud ingin melanjutkan bahkan memperbaiki program pemerintahan Presiden Jokowi yang sudah berjalan, seperti salah satunya bansos dan beragam kartu kesejahteraan masyarakat.
Kara mengatakan, hal itu akan diimplementasikan Ganjar-Mahfud melalui salah satu program unggulan bernama KTP Sakti atau akronim dari Satu Kartu Terpadu Indonesia.
Kara mengungkapkan, lewat KTP Sakti, program bansos dan kartu kesejahteraan masyarakat akan tertuang hanya dalam satu kartu saja, yaitu Kartu Tanda Penduduk Indonesia.
Program tersebut juga dikatakan merupakan langkah Ganjar-Mahfud mewujudkan digitalisasi bansos jika kelak terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.
Menurut Kara, masyarakat dapat merasakan manfaat menerima bansos secara lebih baik lewat program KTP Sakti.
TPN Ganjar-Mahfud juga menyebut bahwa Ganjar-Mahfud memastikan bansos diterima seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan. (redaksi)