Minggu, 24 November 2024

Transformasi Hijau: Panen Raya Padi di Lahan Bekas Tambang PT Kitadin

Jumat, 6 September 2024 18:45

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, memimpin panen raya padi di lahan bekas tambang PT Kitadin Site Embalut pada Jumat (6/9/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pasca tambang yang bertujuan untuk mengubah lahan bekas tambang menjadi lahan produktif.

POLITIKAL.ID -  Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, memimpin panen raya padi di lahan bekas tambang PT Kitadin Site Embalut pada Jumat (6/9/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pasca tambang yang bertujuan untuk mengubah lahan bekas tambang menjadi lahan produktif.

Dalam acara tersebut, Akmal Malik didampingi oleh Direktur Utama PT Kitadin, Ignatius Wurwanto, Asisten II Setkab Kutai Kartanegara, Ahyani Fadianur Diani, Kepala Dinas ESDM Provinsi Kaltim, Bambang Arwanto, Kepala Dinas Perkebunan, EA Rafiddin Rizal, dan Plt Kepala Dinas Perhubungan, Lisa Hasliana.

"Alhamdulillah, pagi ini kami bersama perwakilan pemegang IUP se-Kalimantan Timur di lokasi eks tambang PT Kitadin di Embalut, melakukan panen padi di lahan eks tambang seluas 20 hektare. PT Kitadin telah melakukan langkah-langkah progresif, transformasi eks tambang ke pertanian. Mudah-mudahan hal-hal baik yang sudah dilakukan PT Kitadin bisa dicontoh oleh pemegang IUP lainnya di Kaltim," ujar Akmal Malik kepada awak media setelah panen raya padi.

Akmal Malik mengungkapkan kekagumannya terhadap transformasi lahan bekas tambang menjadi lahan pertanian yang produktif. "Jujur saya tidak pernah terpikirkan seperti ini, bagus sekali. Kalau langkah-langkah ini kita lakukan, maka tidak ada yang salah dengan pertambangan," imbuhnya.

Menurut Akmal, ada sekitar 50.400 hektare lahan eks tambang yang sudah diserahkan ke pemerintah. Di wilayah eks tambang PT Kitadin, sekitar 72 hektare telah dikelola untuk sektor pertanian, hortikultura, perkebunan, dan wisata. Kegiatan ini juga melibatkan masyarakat sekitar, menciptakan kebersamaan antara perusahaan dan masyarakat.

"Praktek cerdasnya, Kaltim berhasil melakukan transformasi pasca tambang ke pertanian. Ini bisa menjadi contoh bahwa kita di Kaltim tidak hanya bisa menggali saja, kita juga mampu bertransformasi dari tambang ke pertanian. Ini butuh pendekatan yang tidak bisa parsial. Saya berharap tadi kepada pimpinan perangkat daerah yang diundang, ada Dinas Perkebunan, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan lainnya harus bersama-sama dengan Dinas ESDM untuk mencoba mendukung teman-teman pemegang IUP. Agar bisa melakukan hal-hal baik ini lebih luas lagi," jelas Akmal.

Selain itu, Pemprov Kaltim juga akan mengerahkan anak-anak sekolah jenjang SMK/SMA untuk melakukan penanaman pohon di lahan eks tambang maupun lahan potensial di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim. "Kolaborasi kabupaten/kota dengan provinsi untuk menggalakkan penanaman pohon di wilayah Kaltim, dengan melibatkan anak-anak SMA/SMK untuk menanam," pungkasnya.

Setelah melakukan panen raya padi, Pj Gubernur Akmal Malik juga melakukan penanaman bibit pohon endemik Kaltim di lokasi lahan eks tambang, di antaranya nangka madu, jeruk ponti, dan jeruk pamelo. Sebagai informasi, PT Kitadin memiliki kewajiban pasca tambang seluas 1.600 hektare di wilayah empat desa, yaitu Desa Embalut, Desa Kerta Buana, Desa Separi, dan Desa Bangun Rejo. Kegiatan yang dilakukan di antaranya penanaman padi sawah, tanaman pakan ternak, jagung, dan hortikultura lainnya.

(Redaksi) 

Tag berita: