Namun begitu Wakil Kepala Jenderal Sudan, Mohamed Hamdan Daglo kepada saluran TV Sudan24 di Juba mengatakan bahwa negaranya masih mencari kemungkinan relasi dengan Israel dan dalam hal ini, dia menegaskan negaranya tidak takut terhadap siapapun.
"Kami tidak takut pada siapa pun, tapi (rencana) ini akan menjadi relasi, bukan normalisasi," tegas Mohamed Hamdan.
Namun ia tak merinci perbedaan antara relasi dan normalisasi yang dia maksud.
"Memang benar, perjuangan Palestina itu penting, dan kami harus berdiri bersama rakyat Palestina. … Kami tidak berbicara tentang normalisasi. Kami berbicara mengenai hubungan. Dan ini adalah hubungan yang akan kami manfaatkan; ini akan dilakukan dengan persetujuan dan konsultasi dengan semua pihak," tandas Daglo.
Sebelumnya, Israel, UEA, dan Bahrain menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan yang ditengahi oleh Washington pada 15 September lalu.
Perjanjian yang bertajuk Abraham Accords ini ditandangani oleh PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri UEA serta Bahrain di Gedung Putih. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Sudan & Oman Tunda Normalisasi dengan Israel Tunggu Pemilu AS"