POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Salah satu anggota DPRD Provinsi Kaltim, HM diduga tersangkut kasus penipuan pasal 378 KUHP. Melalui Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) penyidik Polresta Samarinda, HM dan istrinya dipanggil penyidik pada tanggal (2/8/2021). Namun disebut kuasa hukum keduanya, Saud Purba kliennya belum bisa memenuhi panggilan lantaran NF sedang sakit atau tidak enak badan. "Kemarin memang ada panggilan dari polresta Samarinda, tapi karena sakit kami minta ditunda," ujar Saud Purba, Selasa (10/8/2021). Saud menjelaskan, duduk perkara sangkaan yang dialamatkan kepada kliennya. Awal mulanya, urusan tersebut adalah hutang piutang biasa untuk jual beli barang. Kemungkinan sebut dia, bu Irma Suryani belum selesai pembayarannya. Lantaran cek kosong senilai Rp2,7 miliar tidak dapat dicairkan. Namun kliennya mengaku sudah selesai dibuktikan dengan bukti transfer. "Jadi bukan penipuan seperti yang disangkakan. Hanya utang piutang biasa saja dan sudah selesai," imbuhnya. Kendati begitu, kliennya selalu kooperatif selama setahun ini. Kepada penyidik, sudah sampaikan namun kliennya bingung terkait asal cek padahal sebelumnya, kliennya itu tidak pernah memberikan cek kepada Irma Suryani. Penyelesaian dengan jalur kekeluargaan sudah sempat dilakukan dengan datangnya somasi setahun lalu. Namun tidak ada titik temu dari upaya tersebut. Sementara terkait turut terseretnya HM yang juga dipanggil ia pun juga tidak tahu. Sebab menurut kliennya yang disampaikan kepadanya tidak mengenal pelapor. Saud berharap dapat menemukan jalan terbaik. Karena menurutnya tidak ada unsur kepidanaan dan hanya keperdataan hutang piutang biasa. "Kenapa bisa masuk pidana ini agak sumir juga. Keberadaan sertifikat dan bpkp asli bisa ditangan pelapor padahal selah terima belum ada. Jadi dugaan penipuan ini terlalu jauh," pungkasnya. Sementara itu dihubungi melalui sambungan telepon. Anggota DPRD Kaltim, HM belum dapat dikonfirmasi. (*)