POLITIKAL.ID - Abon ikan tongkol yang dijual seharga Rp 1000 per Bungkus, membuat 20 pelajar Sekolah Dasar Sekolah Dasar Negeri 3 Ketapang Raya, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami keracunan massal.
Kapolsek Keruak Polres Lombok Timur Iptu Mastar di Selong, Rabu membenarkan peristiwa tersebut dan pihaknya telah menerima laporan adanya puluhan siswa SDN 3 Ketapang Raya yang mengalami keracunan massal setelah memakan abon ikan yang dibeli dari teman siswanya sendiri.
"Betul ada keracunan massal siswa SDN 3 Ketapang Raya setelah menyantap abon ikan dengan rata-rata mengalami pusing, mual dan muntah-muntah," katanya.
Peristiwa itu bermula ketika ada siswa yang membawa ikan abon Tongkol ke sekolah, setelah itu teman-temannya mencicipi, karena enak para korban memesan kepada teman untuk membawa ikan abon tersebut. Sehingga dipesankan ikan abon itu kepada neneknya dengan menjual harga Rp1000 per bungkus.
"Sehingga hari ini (Rabu) dibawakan teman-teman yang memesan itu, akan tapi setelah memakan ikan abon itu, siswa mengalami pusing mual dan muntah," katanya.
Kemudian para korban dibawa pulang, akan tetapi sampai di rumah siswa mengalami muntah-muntah, sehingga dibawa ke Puskesmas dan rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
"Mereka terpaksa dilarikan ke Puskesmas dan ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Patuh Karya Lombok Timur untuk mendapatkan perawatan intensif," katanya.
Dari 20 murid yang keracunan, 17 orang di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patuh Karya Lombok Timur. Hal itu disebabkan karena tidak mampu ditangani oleh pihak puskesmas.Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Seluruh korban masih dalam perawatan.
"Sebagian sudah ada yang dipulangkan dan ada yang masih dirawat," Imbuh Mastar.
Ia mengatakan pihaknya juga telah mengamankan nenek yang membuat abon ikan dan siswa yang menjual abon ikan ke temannya untuk diminta keterangan. Termasuk juga abon yang menyebabkan keracunan siswa disita untuk nanti dilakukan uji laboratorium.
"Kita amankan nenek yang membuat abon ikan itu untuk proses lebih lanjut," katanya.
(Redaksi)