Senin, 20 Mei 2024

Pemilu 2024

Ada Operasi Loloskan Psi? Perintah Yasonna Laoly Amankan Suara PDIP, Deddy Sitours Singgung Partai Gurem

Sabtu, 24 Februari 2024 12:41

PDIP vs PSI di Pemilu 2024

POLITIKAL.ID - Isu liar mencuat dalam penghitungan suara Pemilu 2024 terkait operasi yang ingin meloloskan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Senayan.

Seperti diketahui, berdasarkan real count, suara PSI baru menyentuh 2 persen, masih di bawah ambang batas parlemen.

Terkait isu liar tersebut, Ketua DPP PDIP, Yasonna Laoly memerintahkan para kader dan relawan, hingga caleg partai berlambang banteng itu untuk mengamankan suara partai.

"Jadi saya mau menyampaikan ini, karena belakangan ini kami menangkap indikasi ada upaya-upaya melakukan hal-hal kecurangan mencuri suara," kata Yasonna Laoly, saat memantau langsung proses penghitungan suara di Sekretariat Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDIP Sumut, Jalak Sei Batang Hari, Kota Medan, Kamis (22/2/2024).

Meski tak menyebutkan pihak mana yang ingin mencuri suara, namun Yasonna Laoly menyindir ada operasi yang ingin menaikkan suara agar lolos ke Senayan.

"Ada untuk menaikkan suara-suara tertentu, supaya masuk memenuhi supaya bisa ke Senayan dan lain-lain," ungkapnya.

Yasonna yang juga menjabat Menteri Hukum dan HAM itu mewanti-wanti agar para kader menjaga perolehan suara PDIP agar tidak digembosi.

"Masa suara saya turun, bukan naik, itukan misalnya. Jadi kita lepaskan Sirekap-nya mereka, kita melihat dengan data riil. Tentunya kan orang orang berjuang itu orang yang naik ke atas. Kita juga meminta aparatur untuk memberikan perhatian," ungkapnya.

Tuding Ada Operasi Loloskan PSI

Sementara itu, politikus PDIP Deddy Sitorus mencium adanya dugaan operasi untuk meloloskan PSI ke Senayan.

Hal itu diungkap Deddy Sitorus lantaran merasa janggal dengan proses penghitungan suara Pemilu 2024.

KPU sebelumnya telah memberi perintah ke aparat penyelenggara pemilu ke daerah untuk menghentikan proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.

Penghentian itu, kata Deddy Sitorus, didasari atas adanya partai kecil di lingkungan penguasa yang hendak dipaksanakan masuk parlemen.

Bahkan Deddy mengklaim telah mendapat informasi adanya operasi pengalihan suara Partai Perindo kepada partai gurem yang ada di lingkungan Istana.

"Ada kuat kecurigaan upaya tersistematis untuk memenangkan salah satu konstestan Pemilu. Ada kabar saya dengar kabar bahwa ada operasi agar suara partai kecil akan diambil untuk dialihkan, terutama Partai Perindo, Gelora dan Partai Ummat," kata Deddy dalam keterangannya yang dikutip Kamis (22/2/2024).

Selain itu, Deddy Sitorus curiga motif penghentian itu menyangkut persaingan ketat PDIP dengan Partai Golkar sebagai peraih kursi terbanyak di Pemilu.

"Kaitannya adalah bahwa peraih kursi terbanyak akan mendapat jatah Ketua DPR," kata dia.

Deddy sangat berharap kepada KPU untuk memberi penjelasan yang selengkapnya.

"Kalau dibiarkan, akan banyak yang teriak bahwa kuat kecenderungan KPU sedang melakukan kejahatan kepemiluan kalau dasarnya Sirekap, bukan force majeure yang sebenarnya. Maka kami memohon KPU harus memberikan penjelasan tentang informasi adanya peghentian proses rekapitulasi ini," ungkap caleg PDIP dapil Kalimantan Utara ini.

(REDAKSI)

Tag berita:
Berita terkait