“Banyak akademisi tapi belum memiliki pengalaman di bidang birokrasi. Untuk Pak Safri saya melihat ada keduanya. Tentu basic itu akan cepat menerjemahkan seluruh araha presiden ke dalam program-program yang konkret,” kata Yeldi.
Sambung dia, track record Safri setahun terakhir ini juga bisa dilihat dalam mengoordinasikan sektor kelautan dan perikanan.
Misalnya dalam penanganan Sungai Citarum dan pemulihan ekonomi nasional melalui Indonesia Coral Reef Garden (ICRG).
Terlihat dua program ini berjalan dengan baik.
“Dalam pembenahan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di beberapa daerah di Indonesia, Pak Safri juga banyak terlibat. Yang paling kelihatan salah satunya di Kepulauan Natuna yang merupakan kawasan strategis dalam aspek geopolitik dan geoekonomi kita,” terangnya.
Yeldi menambahkan, Safri juga terlihat turut menggenjot produksi garam nasional kita agar Indonesia tidak bergantung lagi pada garam impor.
“Begitu juga dalam sektor perikanan budidaya, Pak Safri terlihat begitu masif melakukan koordinasi dalam mewujudkan perintah presiden di sektor ini, salah satunya target produksi udang 250 persen di tahun 2024. Pembenahan sektor kelautan dan perikanan ke depan tentu membutuhkan menteri yang tidak hanya teori tapi juga mampu bekerja cepat,” tandas Yeldi.
Sepak terjang Safri tentunya akan mendapat perhitungan. Kandidat kuda hitam dalam percaturan menebak siapa pengganti Edhy layak disematkan kepadanya.
”Kita tinggal tunggu langkah yang akan ditetapkan oleh Presiden Jokowi beserta masukan-masukan dari tim dan para pembantunya. Tentu sektor kelautan dan perikanan yang maju dan membawa kesejahteraan buat bangsa menjadi harapan kita semua,” ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Paham Soal KKP, Sosok Ini Berpotensi Jadi Kuda Hitam Pengganti Edhy Prabowo"