Hashim bercerita Prabowo membatalkan sejumlah proyek senilai lebih dari US$50 juta karena mengetahui nilai sebenarnya tidak lebih dari US$5 juta.
Ia tak menyebutkan rinci proyek tersebut, namun dikatakan anggaran itu kemudian dikembalikan Kemenhan ke Kementerian Keuangan.
Atas pernyataan ini, Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi meminta agar Prabowo melakukan pembuktian atas klaim Hashim itu.
Pembuktian terbaik, kata Fahmi, adalah dengan pemberian sanksi kepada siapapun di Kemenhan yang ditengarai terlibat.
"Menurut saya, pembuktian terbaik ya Menhan memberi sanksi dan mendorong penegakan hukum bagi yang diduga terlibat," ujar Khairul melalui pesan singkat, Sabtu (18/7). (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Kemenhan Bantah Adik Prabowo soal Proyek Mark Up 1.000 Persen"