Sabtu, 18 Mei 2024

DKI Dinilai Lemah Tindak Lanjut Kebijakan, PDIP Harap Wagub Kedepan Lebih Bijak

Sabtu, 7 Maret 2020 19:17

Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

"Jadi profesional ya. Keduanya bagus, pemikirannya luas dan memiliki latar belakang legislatif," jelas dia.

Senada dengan Demokrat, Ketua Fraksi PPP-PKB Hasbiallah Illyas menyatakan masih menunggu keputusan DPP. Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia Idris Ahmad menyatakan partai masih menunggu acara debat publik yang mereka selenggarakan hari ini.

Berdasarkan debat publik itu PSI akan memilih nama calon wakil gubernur DKI.

Idris berkata debat publik diselenggarakan agar masyarakat mengetahui kemampuan cawagubnya. Kemudian Idris mengatakan PSI ingin melihat prioritas masing-masing cawagub untuk mengurus Jakarta.

Cawagub dengan program terbaik akan dipilih PSI. Namun, Idris menyatakan PSI masih menyimpan kartu abstain jika kedua cawagub tersebut dianggap tidak mumpuni.

"Kita mufakat satu suara tapi masih kemungkinan ada abstain, kita lihat nanti itu," tutup dia.

Pemilihan calon wakil gubernur DKI dilakukan lewat voting. Calon yang meraih suara 50 persen plus 1 dari jumlah anggota DPRD DKI, otomatis terpilih sebagai Wagub DKI.

DPRD DKI sendiri memiliki 106 kursi. Gerindra yang mengusung Ahmad Riza Patria, menguasai 19 kursi. Untuk mendapatkan 50 persen plus 1 suara (54 suara), Gerindra butuh mendapatkan 35 suara tambahan.

Sementara PKS yang menjagokan Nurmansyah Lubis, punya 16 kursi. PKS butuh 38 suara untuk mendapatkan 50 persen plus 1 (54 suara).

Dengan peta suara tersebut, dukungan dari Fraksi PDIP dan Demokrat akan sangat vital. PDIP sebagai pemenang pemilu memiliki 25 kursi di DPRD DKI, Demokrat menguasai 10 kursi. Jika digabung, kedua fraksi itu bisa mendatangkan 35 suara, yang bisa memenuhi kebutuhan suara Gerindra maupun PKS. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Peta Dukungan Politik Jelang Pemilihan Wagub Pendamping Anies"

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait