"Jika akses internet tidak tersedia, anak-anak kita akan terus tertinggal," tambahnya.
Namun, program ini tidak tanpa hambatan.
Stabilitas jaringan di titik-titik terpencil menjadi tantangan utama. DPRD Kaltim terus bekerja sama dengan penyedia layanan telekomunikasi untuk menciptakan solusi jangka panjang.
"Kami akan terus mendorong pemerataan jaringan. Masa depan anak-anak Kaltim tidak boleh terganggu oleh hambatan sinyal," tegas Syarifatul.
Program ini lebih dari sekadar teknologi; ini adalah langkah untuk memberikan harapan baru kepada anak-anak di pelosok.
"Kami ingin memastikan tidak ada lagi anak yang harus berjalan jauh hanya untuk mendapatkan sinyal. Semua harus punya kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang," pungkas Syarifatul.
Dengan inisiatif ini, DPRD Kaltim berharap digitalisasi pendidikan dapat menjangkau seluruh pelosok, membuka pintu masa depan cerah bagi generasi muda Benua Etam.
Program ini bukan hanya tentang pembangunan infrastruktur, tetapi juga upaya nyata untuk menciptakan pemerataan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Timur. (adv/dprdkaltim)