IMG-LOGO
Home Advertorial DPRD Kaltim Minta Komitmen Nyata Atasi Banjir
advertorial | umum

DPRD Kaltim Minta Komitmen Nyata Atasi Banjir

oleh VNS - 21 Mei 2025 15:12 WITA

DPRD Kaltim Minta Komitmen Nyata Atasi Banjir

Setelah dua kali unjuk rasa warga Harapan Baru, mediasi yang digelar pada Senin, 19 Mei 2025, akhirnya membuahkan hasil. PT Tiara Marga Trakindo (PT T...

IMG
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Joha Fajal. (ist)

POPNEWS.ID, SAMARINDA - Setelah dua kali unjuk rasa warga Harapan Baru, mediasi yang digelar pada Senin, 19 Mei 2025, akhirnya membuahkan hasil.


PT Tiara Marga Trakindo (PT TMT) menyepakati dua tuntutan utama masyarakat: menghentikan aktivitas di Sungai Loa Lai dan melakukan normalisasi aliran sungai tersebut.

Kesepakatan ini dicapai dalam rapat mediasi yang difasilitasi oleh Kelurahan Harapan Baru.


Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan Dinas PUPR Samarinda, Balai Wilayah Sungai Kaltim, Camat Loa Janan Ilir, anggota DPRD Samarinda Komisi II Joha Fajal, serta manajemen PT TMT yang diwakili Yoga Yudhystira Boer dan Thomas.

Sebelumnya, warga melakukan aksi protes terhadap kegiatan PT TMT yang diduga melakukan reklamasi di anak Sungai Loa Lai.


Menurut warga, aktivitas tersebut telah mengubah bentang alam sungai, mengurangi daya tampung air, dan memperparah banjir di kawasan permukiman.

“Kami akan menghentikan aktivitas ini dan menormalisasi bagian sungai yang terdampak,” tegas Yoga Yudhystira Boer, selaku penanggung jawab operasional PT TMT. Namun, ia belum merinci kapan normalisasi akan dimulai.

Dalam rapat tersebut, Anggota DPRD Samarinda Komisi II, Joha Fajal, menekankan bahwa reklamasi sungai tanpa kajian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan izin resmi merupakan pelanggaran serius.

“Jangankan reklamasi, mengubah bentangan sungai saja harus melalui prosedur ketat. Masyarakat menolak karena ini penyebab banjir, bukan sekadar soal izin,” ujarnya.

Joha mengingatkan agar Samarinda tidak dikenal sebagai kota dengan citra negatif akibat kasus lingkungan, seraya merujuk pada polemik reklamasi laut yang viral di daerah lain.

Meski mengapresiasi respons PT TMT, ia menegaskan pentingnya komitmen tersebut dibuktikan dengan aksi nyata.

“Pemerintah selalu berpihak kepada masyarakat. Terima kasih atas keprihatinan perusahaan, tapi yang utama adalah penyelesaian akar persoalan banjir,” tegasnya.

Joha Fajal menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh merugikan masyarakat dan lingkungan.

“Kami tidak anti-investasi. Tapi perusahaan harus ikut menciptakan dampak positif, termasuk membuka lapangan kerja dan menjaga lingkungan,” pungkasnya. (adv)

Berita terkait