POLITIKAL.ID - Calon Presiden Republik Indonesia nomor urut 3 Ganjar Pranowo menghadiri kegiatan kampanye akbar yang diselenggarakan di gedung BSCC Dome kota Balikpapan pada Selasa kemarin (6/2/2024).
Ganjar mengaku jika terpilih menjadi Presiden dirinya akan memberikan ruang khusus bagi masyarakat lokal yang ada di wilayah Kalimantan Timur.
Bahkan Capres berambut putih itu juga mengaku telah melakukan pertemuan dengan masyarakat adat di Kalimantan Timur.
"Kami tadi banyak sampaikan isu lokal. Saya temui masyarakat adat yang harus mendapatkan ruang. Bagaimana petani sawit yang disini juga banyak. Lahan, tandan buah segar, perlindungan terhadap produknya. Bagaimana rakyat bisa menikmati langsung kekayaan alamnya yang ada Kalimantan Timur," ujar Ganjar Pranowo.
Selain itu, Ganjar juga mengatakan jika Sumber Daya Manusia (SDM) harus lebih baik, karena Kaltim merupakan penghasil kekayaan yang memberikan kontribusi cukup banyak kepada negara.
Disamping itu, Ganjar mengatakan jika kondisi Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 tidak baik-baik saja, sehingga semua berharap pemilu 2024 dapat berjalan sesuai dengan nilai pemilu, yakni Langsung, Bebas dan Rahasia (Luber) serta Jujur Adil.
"Kita khawatir, kita cemas karena masyarakat sipil, agamawan, ilmuwan sudah keluar. Bahkan, kampus menyampaikan kondisi Pemilu tidak baik-baik saja," terangnya.
Dia menilai hal ini akan menjadi bahaya yang besar jika tidak segera diperbaiki. Ketika MK dan KPU kata dia telah melanggar etika, maka yang menjadi perhatian masyarakat sipil, agamawan, ilmuwan harus diperhatikan pada penyelenggara atau pemerintah.
"Ini akan menjadi beban pemilu kedepannya. Saya tidak yakin mereka berani mengundurkan diri. Di MK mundur saja, dipecat saja masih menggugat. Saya tidak tau apakah negeri ini sudah betul-betul kehilangan etika dan moralnya, maka ini peringatan yang sangat keras dalam proses demokrasi," ucapnya.
Untuk itu, bisa dikembalikan kepada track yang benar, maka kalau tidak, kepercayaan ini akan runtuh.
"Kita sudah bertaruh besar pada proses demokrasi yang ada di Indonesia. Hentikan hal-hal yang bisa membuat pemilu tidak adil," jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan berharap proses demokrasi dapat kembali pada track yang benar.
"Segera kita taubat dan sadar untuk kembali pada track yang benar," pungkasnya.
(Redaksi)