"Realita kepartaian kita begitu, ada istilahnya itu dalam ilmu politik, presidensialisasi partai politik. Dalam konteks Indonesia, karena partai banyak, itu sangat diendorse oleh tokoh. Culture kita patron klien, melihat betul sosok panutan," kata Hamdi Muluk.
Teori ini, kata Hamdi Muluk, sudah terbukti sejak lama, terutama ketika Demokrat yang muncul sebagai partai baru di Indonesia, mampu keluar sebagai kuda hitam Pemilu dan Pilpres karena ada sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Nah tingkat kepuasan kepada Jokowi di atas 70 persen tentu berimbas kepada partai yang membranding seolah-olah partai Jokowi. Kalaupun gak partainya Jokowi, partai yang direstui Pak Jokowi," ujarnya.
Kendati berpotensi ke Senayan, Hamdi Muluk mengatakan perolehan suara PSI masih harus menunggu hasil resmi yang akan diumumkan KPU.
"Berpotensi ke Senayan, tetapi sangat tergantung nanti berapa kursi legislatif yang dimenangkan tiap dapil. Quick count belum detail berapa sesungguhnya perolehan kursi," katanya.
(REDAKSI)