Jumat, 22 November 2024

Berita Internasional

Amerika Serikat Yakini Intesitas Serangan Rusia ke Ukraina Makin Rapuh

Senin, 5 Desember 2022 22:16

MENARA - Menara sambungan listrik tegangan tinggi rusak di Kota Kherson, Ukraina. / Foto: Reuters

POLITIKAL.ID - Eskalasi antara Rusia vs Ukraina terus menurun.

Diketahui, sudah 10 bulan lamanya Rusia menginvasi Ukraina.

Namun demikian, Ukraina masih bertahan hingga saat ini.

Selama beberapa bulan ke depan dan Amerika Serikat  tidak melihat bukti bahwa keinginan Ukraina untuk melawan Rusia telah berkurang.

Meskipun serangan Moskow melumpuhkan jaringan listrik Ukraina

Avril Haines, Direktur Intelijen Nasional dalam pemerintahan Presiden Joe Biden, meyakini Presiden Rusia Vladimir Putin terkejut bahwa militernya tidak meraih lebih banyak pencapaian dalam perangnya di Ukraina.

“Kami melihat semacam pengurangan tempo konflik dan kami berharap itu mungkin yang akan kami lihat dalam beberapa bulan mendatang,” kata Haines dalam Forum Pertahanan Nasional Reagan tahunan di California, Sabtu (3/12/2022), seperti dikutip dari Al Jazeera. 

Menurutnya, militer Ukraina dan Rusia akan berusaha untuk memperbaiki dan memasok untuk mempersiapkan serangan balasan setelah musim dingin, tetapi ada pertanyaan apakah Kremlin dapat mencapai tujuan itu. 

“Kami sebenarnya memiliki cukup banyak skeptisisme, apakah Rusia benar-benar siap untuk melakukan itu atau tidak. 

Saya berpikir lebih optimis untuk Ukraina dalam jangka waktu itu,” lanjutnya. 

Haines juga menyatakan, Putin mulai menyadari tantangan yang dihadapi militernya. 

“Saya pikir dia menjadi lebih tahu tentang tantangan yang dihadapi militer di Rusia

Tetapi masih belum jelas bagi kami bahwa dia memiliki gambaran lengkap pada tahap ini tentang betapa menantangnya mereka. 

Kami melihat kekurangan amunisi, untuk moral, masalah pasokan, logistik, serangkaian kekhawatiran yang mereka hadapi,” lanjutnya.

Dewan Atlantik, sebuah think tank AS, baru-baru ini mengatakan bahwa kondisi musim dingin di Ukraina dapat mendukung taktik pertahanan Rusia dan memungkinkan Rusia membawa pasukan baru yang dimobilisasi ke posisi yang dipegang di sebelah timur Sungai Dnipro dan dekat Krimea di selatan. 

“Ini mungkin taktik Rusia untuk memaksakan kebuntuan selama musim dingin dari posisi yang lebih mengakar dengan maksud untuk mulai merotasi pasukan mobilisasi yang baru dilatih dan diperlengkapi ke garis depan saat musim semi mendekat,” kata dewan tersebut. 

Haines mengatakan tujuan politik Putin di Ukraina tampaknya tidak berubah, tetapi analis intelijen AS berpikir Putin mungkin bersedia untuk mengurangi tujuan militer jangka pendeknya “untuk sementara waktu dengan gagasan bahwa dia mungkin akan kembali pada masalah ini di nanti”. (*)

Tag berita: