Salah satu koresponden CNN, David Culver, merupakan salah satu jurnalis yang terdampak kebijakan baru itu.
Selain itu, wartawan yang menjadi sasaran kebijakan baru ini termasuk warga negara AS dan non-AS yang bekerja di sejumlah media massa arus utama AS, termasuk Wall Street Journal.
Culver diberitahu oleh pejabat China bahwa pembatasan baru tidak ada hubungannya dengan laporannya, melainkan sebagai tanggapan atas perlakuan administrasi Presiden AS, Donald Trump, terhadap jurnalis China di Amerika Serikat.
Kementerian Luar Negeri AS mengungkapkan bahwa para diplomatnya di Beijing baru-baru ini diberitahu tentang tindakan pemerintah China yang akan datang yang menargetkan media AS di China.
"Amerika Serikat tentu saja bermasalah dengan tindakan yang diusulkan ini … akan memperburuk lingkungan pelaporan di China," kata juru bicara Kemenlu AS, Morgan Ortagus.
Tindakan China, kata Morgan, berkali-kali membuktikan bahwa Partai Komunis China yang berkuasa takut pada pemberitaan media investigasi dan independen yang hanya memperluas dan memperdalam pemahaman dunia tentang China menjadi lebih baik.
Sebagai informasi, pemerintah berwenang AS pada Mei lalu juga membatasi durasi tinggal sebagian besar jurnalis China yang ditugaskan meliput di AS menjadi hanya 90 hari.