Dalam kesempatan ini, peserta pelatihan diberi bantuan alat berupa solo sprayer (alat semprot) sebanyak 5 unit, bantuan bahan praktek sebanyak 20 kg APH padat dan Tricoderma 2 liter.
Lebih lanjut kata Zuraida lagi, kegiatan ini menitikberatkan pada perawatan kebun yang ramah lingkungan, diantaranya cara pengendalian hama dan penyakit tanpa menggunakan pestisida kimiawi.
Zuraida mengemukakan, perkebunan menjadi sektor andalan karena mampu memberikan kontribusi pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja jumlah besar, diharapkan kedepannya, mampu menopang ekonomi Kaltim.
Namun lanjutnya, perlu diwaspadai adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan. Sebab, dapat mengakibatkan kematian tanaman dengan intensitas sangat tinggi, sehingga menurunkan hasil produksi dan mengakibatkan kerugian bagi petani pekebun.
"Permasalahan mendasar dalam upaya pencegahan dan penanggulangan serangan OPT, yakni belum memadainya sarana, prasarana dan sumber daya manusia pada tahap pengendaliannya," ungkap Zuraida. ( Redaksi Politikal - 001 )