"Kami mohon maaf, kapasitas kami hanya sebatas menyampaikan saja, selebih diluar kewenangan kami," ujar Samsun seusai sholat Azhar bersama mahasiswa di depan pintu pagar DPRD Kaltim.
Lebih lanjut kata dia, perwakilan mahasiswa sebelumnya diajak berdialog, namun dialog itu ditolak mahasiswa lantaran mahasiswa tak ingin perwakilan saja melainkan seluruh massa aksi.
Pun jika tak diperkenankan masuk, DPRD bisa berdialog di luar bersama mahasiswa.
Samsun menambahkan, dalam aspirasi itu nantinya ada catatan - catatan yang akan dilampirkan sebagai bahan penilaian DPR RI.
"Isi dari tuntutan penolakan mahasiswa inilah yang ingin kami himpun," terangnya.
Unjuk rasa yang berujung ricuh itu dapat dikendalikan polisi sampai pukul 20.30 WITA.
Akibat kericuhan tersebut, dua mahasiswa patah tulang tangan, satu orang terkilir leher, dua orang luka bocor dikepala dan satu orang luka gores akibat pentungan rotan. ( Redaksi Politikal - 001 )