POLITIKAL.ID - Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rohim, meminta agar pemkot Samarinda dapat mengatasi persoalan ketahanan pangan secara jangka panjang.
Rohim meminta agar Pemkot Samarinda untuk terus melakukan inovasi guna mengatasi persoalan-persoalan terkait dengan ketahanan pangan di Kota Tepian.
Abdul Rohim menilai, setelah Pemkot Samarinda gencar menggelar Gebyar Pangan Murah (GPM), harus ada rencana jangka panjang guna mengatasi persoalan ketahanan pangan.
“Langkah jangka panjang diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan di Samarinda, terutama di tengah tantangan kekeringan yang mempengaruhi pertanian kita,” ucap Abdul Rohim.
Meskipun mengapresiasi upaya Pemkot Samarinda dalam mengendalikan inflasi pangan, Rohim mendorong agar Kota Tepian dapat lebih mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan tanpa terlalu mengandalkan pasokan dari luar daerah.
Salah satu solusi yang dia usulkan adalah diversifikasi pangan dengan mempromosikan konsumsi jagung sebagai alternatif nasi.
“Misalnya, dengan mendorong konsumsi jagung sebagai alternatif nasi, bisa menjadi salah satu solusi yang kreatif,” ujarnya.
Sebagai bagian dari Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian (IKA Faperta) Universitas Mulawarman (Unmul), Rohim merekomendasikan pendekatan urban farming sebagai solusi inovatif.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam meningkatkan produksi pangan lokal, seperti budidaya kangkung, dapat menjadi jawaban terhadap tantangan saat ini.
Rohim berharap agar pihak terkait segera menginisiasi diskusi guna mencari solusi jangka panjang terkait ketahanan pangan di Kota Samarinda.
Dia juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam upaya mencari solusi terbaik.
“Kami siap berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk mencari solusi terbaik bagi ketahanan pangan Samarinda,” tutupnya.
(Advertorial)