Sabtu, 23 November 2024

Fraksi PPP Ingatkan Pemerintah Terkait Pelonggaran PSBB yang Pertaruhkan Nyawa

Senin, 4 Mei 2020 0:35

Petugas gabungan Kepolisian, TNI, Dishub, Satpol PP dan Dunas Kesehatan Tangsel melakukan pemeriksaan penumpang dan pengecekan suhu tubuh pengendara dan penumpang mobil yang memasuki wilayah Tangerang Selatan di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (18/4). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

"Ekonomi tidak boleh macet, tidak boleh mati. Oleh sebab itu Presiden mengatakan ekonomi harus tetap bergerak, tetapi tetap di dalam kerangka protokol kesehatan itu," ujar Mahfud.

Klaim pemerintah tentang pelambatan penyebaran virus corona masih diragukan sejumlah kalangan. Ahli Epidemiologu Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Indah Suci Widyahening memandang terlalu cepat jika menyimpulkan bahwa penambahan kasus Covid-19 di Indonesia sudah melambat.

Menurutnya, penambahan kasus positif masih tergolong cepat beberapa hari terakhir

"Untuk Indonesia, bila dilihat dari kurva kasus positif harian tampaknya masih terlalu dini untuk menyatakan ada tanda penurunan," kata Indah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (30/4).

Suci mengamini penambahan 260 kasus pada 29 April cenderung kecil dibanding hari sebelumnya dengan penambahan 415 kasus. Akan tetapi, dia mengingatkan penambahan kasus di beberapa hari sebelumnya.

"Sejak awal April sampai sekarang terdapat 4 titik waktu (12, 17, 24 dan 28 April) di mana jumlah kasus harian mencapai angka 400 atau lebih," ujarnya.

Kasus Covid-19 di Indonesia, menurutnya, belum menunjukkan pelambatan. Ia mengatakan pelambatan terjadi jika kasus positif menurun dan jumlah orang yang diperiksa juga menurun. Itu menunjukkan rantai penularan mulai berkurang. Pelambatan juga bisa dilihat dari rasio jumlah kasus yang positif semakin mengecil dibanding jumlah orang yang diperiksa setiap harinya. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Pemerintah Diminta Tak Asal Longgarkan PSBB: Nyawa Taruhannya"

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait