Sebenarnya, isu ini bermula dari klaim Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut ada algoritma yang digunakan untuk menghalangi perolehan suara Ganjar-Mahfud sehingga hanya bisa mencapai 17 persen.
Hasto mengatakan hal itu ia ketahui setelah bicara dengan sejumlah pakar teknologi informasi.
Tetapi, Sekjend PDIP ini tidak menyebut siapa dan dari mana pakar yang dimaksud.
(REDAKSI)