Sebagai contoh, Papua dengan potensi emas, tembaga, kehutanan dan perikanan. Demikian pula Jawa Barat atau Jawa Tengah dengan potensi tenaga kerja dan entrepreneurnya.
Didin menilai dengan konsep tersebut, pembangunan ekonomi akan memprioritaskan ekonomi lokal di daerah masing-masing. Ia juga menilai konsep Nusantaranomics sangat tidak suka dengan regulasi yang mencari keuntungan sendiri.
Hal itu pun sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk mendorong ekonomi domestik untuk bisa mengurangi impor.
“Kalau ini jadi gerakan nasional, yang kebocoran (akibat korupsi) selama ini hasil studi 30-60 persen, itu bisa dikurangi jadi hanya 10 persen saja. Bayangkan itu dampaknya, multiplier effect terhadap perekonomian nasional. Itu yang saya bilang pertumbuhan bisa sampai di atas 8 persen,” kata Didin S. Damanhuri.
(Redaksi)