"Cara paling ideal ya yang bersangkutan pilih salah satu, fokus kampanye atau urus bahan pokok dan ekonomi," lanjut Eko.
Namun Eko menilai kecil kemungkinan pimpinan maupun pengurus parpol yang menjabat sebagai menteri mau mengurangi intensitas kampanye.
Sebab, upaya meraih suara sebesar-besarnya menjadi misi utama yang tampaknya diutamakan. Apalagi aktivitas kampanye juga tak hanya dilakukan oleh menteri-menteri.
Kondisi serupa juga menurut Eko terjadi di level daerah. Dia meyakini banyak pejabat daerah yang mengambil cuti untuk mendulang suara.
Karenanya, opsi lain yang dapat ditempuh untuk mendorong stabilisasi harga pangan ialah melalui optimalisasi lembaga-lembaga di bawah presiden seperti Badan Pangan Nasional.
Lembaga tersebut dinilai dapat mengambil peran untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan.
(Redaksi)