Sementara itu, Hasto juga kembali menyindir Jokowi yang dengan mudahnya merusak pelembagaan partai politik menggunakan instrumen negara.
Padahal, kata Hasto, PDIP sudah membangun kekuatan pelembagaan partainya selama bertahun-tahun, dengan menggunakan segala macam teori.
Sebagai contoh, dalam dua tahun belakangan, PDIP yang menerapkan quality manajemen dan aset manajemen, berhasil membangun 146 kantor partai, aset nama partai yang tidak bisa diperjualbelikan.
Berbagai cara juga dilakukan PDIP dalam merawat dan membangun demokrasi.
"Sistemnya kami terapkan, project management body of knowledge, kami terapkan teori-teori dari marketing. Turun ke bawah selama 5 tahun berbagai event kami buat. ini semua berantakan di dalam teori pelembagaan. Padahal partai itu juga berjuang atas kebenaran secara teoritik untuk mencapai cita-cita bangsanya membangun peradaban," ungkap Hasto.
Namun semuanya rusak karena cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024 melalui berbagai macam cara.
Hasto lantas menyinggung soal Machiavelli Jawa.