Jelang Pilwali dan Pilbup 2020, Sejumlah Nama Jagoan Golkar Kaltim Mulai Mengerucut
Kamis, 6 Februari 2020 17:10
IST
POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Partai Golkar Kaltim menargetkan penjaringan bakal calon untuk pemilu serentak 17 September 2020, rampung pekan depan. Sejumlah nama tokoh politik telah disiapkan untuk diusung dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwali), juga pemilihan bupati dan wakil bupati (Pilbup). Hal itu diungkapkan Sekretaris Golkar Kaltim, Abdul Kadir, saat ditemui jurnalis politikal.id, di Sekretariat Golkar Kaltim, Jalan Mulawarman, Kota Samarinda, Kamis (6/2/2020). Kadir menjelaskan, penjaringan bakal calon untuk Pilkada di 9 kabupaten/kota di Kaltim, telah berlangsung sejak Januari lalu. Saat ini, kata Kadir, DPD II Golkar Bontang telah merekomendasikan bakal calon wali kota. Tinggal menanti, bakal calon wakil wali kota Bontang, yang akan diputuskan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Golkar. "Untuk Wakil Wali Kota Bontang, ada 8 nama yang diusulkan ke DPP," kata Kadir. Untuk bakal calon di Kutai Barat, ada dua nama yang muncul. Yakni Saipul dan Asrani. Untuk Kabupaten Berau, Paser, dan Mahakam Ulu, masih menunggu proses penjaringan bakal calon hingga pekan depan. Khusus untuk di Mahakam Ulu, Golkar Kaltim belum memutuskan, akan berkoalisi dengan siapa. Golkar juga masih mencari sosok figur yang tepat untuk diusung. Lalu untuk Pilwali dj Samarinda, rekomendasi bakal calon akan ditetapkan melalui rapat pleno. "Pada prinsipnya, dalam mengusung calon Partai Golkar harus melakukan komunikasi dengan parpol lain dan menyerap aspirasi masyarakat," kata Kadir. Sebagai informasi, Golkar Samarinda memiliki 5 kursi di DPRD. Sedangkan untuk dapat mengusung calon, dibutuhkan 9 kursi. Artinya, Golkar harus berkoalisi untuk dapat mengusung calonnya. "Pastinya kita butuh koalisi dengan parpol lain. Misalnya PDI P, pendekatan sudah ada, tinggal penilaian tim aja lagi. Kita berharap, Golkar juga mendapat porsi (posisi) wakil misalnya," terang Kadir. Sementara DPD II Balikpapan, masih kata Kadir, sudah merekomendasikan Rahmad Mas'ud, untuk menjadi bakal calon wali kota di Kota Minyak. "Untuk wakilnya, Golkar adalah partai yang terbuka, kepada siapapun dan partai manapun Golkar bisa bersinergi selama masih memiliki ideologi pancasila sebagai falsafah hidup bernegara," kata Kadir. Namun, Kadir menegaskan, dinamika koalisi Golkar dengan parpol lain untuk Pilwali dan Pilbup mendatang masih dinamis. Koalisi Nasional dimungkinkan bisa terbawa ke daerah berangkat dari dinamika politik di Jakarta. "Koalisi bisa terjadi di daerah, bisa juga tidak. Koalisi inikan ketemunya di visi dan misi bersama, kalau sama, ya jalan kita, Golkar ini partai mapan," pungkasnya. (Redaksi Politikal.id)
Berita terkait