Rabu, 15 Mei 2024

Joget 'Gemoy' Prabowo pada Debat Pilpres Dinilai Diluar Konteks Acara

Rabu, 13 Desember 2023 20:0

|POTRET - Joget "gemoy" secara berulang yang dilakukan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, mendapat kritik dari Pakar psikologi forensik Reza Indrari Amriel. / Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Joget "gemoy" secara berulang yang dilakukan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, mendapat kritik dari Pakar psikologi forensik Reza Indrari Amriel.

"Sekarang bukan kondisi fisik Prabowo yang saya risaukan. Toh dia sudah menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Joget berulang tanpa memperhatikan konteks acara," kata Reza kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Sebagai orang yang mendukung Prabowo pada dua kali Pilpres, Reza mengaku terpukau oleh kegesitan Prabowo di tahun 2014 dan 2019.

Menurut dia, joget "gemoy" Prabowo menjadi strategi branding dalam rangka meyakinkan publik bahwa mereka sehat.

Hal serupa pernah dilakukan oleh Donald Trump (Presiden Amerika Serikat ke-45) pada tahun 2019 setelah dinyatakan lolos dari serangan COVID-19.

Selanjutnya, Boris Yeltsin (Perdana Menteri Rusia era 90-an), yang dikenal mempunyai riwayat penyakit jantung juga melakukan hal serupa pada tahun 1996.

Kedua tokoh itu, kata Reza, berjoget dalam rangka meyakinkan publik bahwa mereka sehat. Karena sehat, target Trump dan Yeltsin, masyarakat tidak ragu akan kesanggupan mereka memimpin Amerika Serikat dan Rusia.

Halaman 
Tag berita: