POLITIKAL.ID, SAMARINDA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda harap pendidik bisa tumbuhkan minat lebih peserta didik untuk belajar daring. Kepala Dinas Pendidikan Samarinda Asli Nuryadin menyatakan, sedari awal pembelajaran daring diterapkan, pihaknya sudah mengimbau agar proses pembelajaran tidak terpaku capaian-capaian persis seperti saat pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan. "Sebenarnya sejak dari awal sudah kami sikapi, namun karena SDM ini banyak ada kemungkinan itu terjadi oleh beberapa oknum guru," ucap Asli sapaanya saat dikonfirmasi, Jum'at (6/8/2021). Menurutnya, target kurikulum sebenarnya bukan keharusan untuk dituntaskan guru saat pandemi ini. Bahkan, jam belajar pun boleh dilakukan setengahnya. "Karena partisipasi murid itu yang lebih penting. Bagaimana guru menumbuhkan semangat belajar murid," paparnya. "Daring itu dampaknya banyak. Hanya kita tidak bahas saja. Sehingga bagaimana interaksi antara guru dengan murid jangan disamakan seperti offline," sambungnya Sementara itu, banyaknya orangtua mengeluhkan pembelajaran daring dan segera digelar sekolah tatap muka. Asli menyebut bahwa sebelumnya sudah ada 14 sekolah yang tengah berlangsung dan dinilai cukup berhasil. Sebelumnya juga, sebanyak 71 sekolah direncanakan akan diterapkan mekakukan pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan Juli 2021. Namun, karena Samarinda ditetapkan menjadi daerah PPKM level IV beberapa waktu lalu, rencana tersebut tak dapat dilakukan. Sementara PTM, dijelaskan Asli bergantung satuan tugas (Satgas) Covid-19 Samarinda. Selama infografis masih menunjukan angka tinggi dan zona merah, maka berarti keselamatan dan kesehatan masih tetap nomor satu. "Sebenarnya kami ingin sekali tatap muka itu. Kemarin 14 sudah berjalan. Kemudian dipersiapkan 71 sekolah kami persiapkan. Tapi kan PPKM kembali diterapkan. Ya artinya kami samina watokna saja mengikuti pimpinan," pungkas Asli. (*)