Myanmar berada dalam krisis politik dan kemanusiaan usai junta militer atau Tatmadaw mengambil alih kekuasaan secara paksa pada Februari 2021.
Warga ramai-ramai menolak pemerintahan tersebut. Mereka kemudian menggelar demo di hampir seluruh penjuru negeri.
Konflik semakin runcing usai sejumlah kelompok milisi di Myanmar mengangkat senjata melawan junta.
Namun, junta menanggapi dengan represif. Mereka tak segan menangkap bahkan membunuh siapa saja yang menentang pemerintahannya.
Rezim militer Myanmar terus melakukan serangan udara meski ada peringatan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Pada November lalu, Amnesty Internasional melaporkan jumlah warga Myanmar yang mengungsi akibat konflik melebihi 1,4 juta jiwa. Sementara 12.839 orang ditahan dalam kondisi yang mengenaskan di negara itu.
(Redaksi)