Minggu, 24 November 2024

Makan Siang Gratis Masuk Rencana Kerja Pemerintah 2025, Berapa APBN yang diperlukan ?

Selasa, 27 Februari 2024 16:59

POTRET - Calon Pasangan Nomor Urut 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka./ Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta (26/2/2024), Program makan siang gratis yang dicanangkan calon presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah masuk ke dalam rencana kerja pemerintah (RKP) serta kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan belum ada ketetapan khusus terkait total kebutuhan anggaran yang dicanangkan dalam kerangka dasar APBN 2025.

Namun, dia mengatakan, pembicaraan yang muncul dalam rapat itu ialah anggaran untuk makan siang gratis seluruh anak Indonesia di berbagai wilayah adalah Rp 15.000 per anak.

"Per anak kira-kira Rp 15.000. Ya itu kan bisa dibuat macam-macam," kata Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta, seperti dikutip Selasa (27/2/2024).

Airlangga menekankan, anggaran Rp 15.000 per anak itu di luar program susu gratis. Adapun menunya diserahkan ke masing-masing daerah dengan tetap berpatokan pada besaran anggaran Rp 15.000 per anak.

"Di luar susu, dan menunggu dilepaskan ke daerah masing-masing kan, kita tidak menyeragamkan," tegasnya.

Airlangga pun mengungkapkan bahwa Pemerintahan Presiden Jokowi sudah memiliki data penerima program makan siang gratis. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu menyebutkan data ini diambil dari program di Kementerian Kesehatan.

"Jumlah penerima sudah ada, kita punya angka sebetulnya," kata Airlangga, usai Rapat Terbatas di Istana Negara terkait pangan, Senin (26/7/2024).

Namun detail penerima masih dikaji lebih lanjut, begitu juga dengan anggaran yang dibutuhkan. Tapi menurutnya pemerintah saat ini sudah memiliki data ibu hamil hingga balita dari program Kementerian Kesehatan sebelumnya.

"Tapi kita kan sudah tahu bahwa misalnya ada ibu hamil itu sudah ada programnya sekarang di Kementerian Kesehatan dan Juga balita adalah 22,3 juta," kata Airlangga.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga sudah memiliki data anak SD yang bisa diberikan bantuan 7,7 juta dari program sebelumnya. Begitu juga anak madrasah hingga SMA yang mencapai 12,5 juta.

Lantas berapa perhitungan anggaran yang dibutuhkan?

Tim Pakar Prabowo dan Gibran mengkalkulasi biaya program prioritas makan siang gratis bagi anak sekolah, balita dan wanita hamil, untuk tahun pertama. Nilainya mencapai Rp 100 triliun - Rp 120 triliun.

Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengatakan berdasarkan simulasi dan perencanaan yang dilakukan oleh Tim Pakar Prabowo‐Gibran, program ini akan memerlukan pembiayaan skala penuh hingga Rp 450 triliun per tahun.

"Sehingga diperkirakan secara bertahap program ini memerlukan pembiayaan sebesar Rp 100‐ Rp 120 triliun rupiah pada tahun pertama pemerintahan Prabowo‐Gibran," kata Budiman.

Menurut Budiman, program ini tidak hanya melalui pendekatan pembelanjaan hilir (langsung belanja porsi makan tanpa menyiapkan sumber bahan pangannya) dan mengandalkan APBN saja, agar program ini lebih berdampak secara pertumbuhan dan kemandirian ekonomi nasional. 

Sebagai gambaran dengan mengacu pada komposisi makanan 4 Sehat 5 Sempurna, maka program ini dalam skala penuhnya akan memerlukan:

  • 6,7 juta ton beras per tahun,
  • 1,2 juta ton daging ayam per tahun,
  • 500 ribu ton daging sapi per tahun,
  • 1 juta ton daging ikan per tahun, berbagai kebutuhan sayur mayur dan buah‐buahan, dan 
  • Kebutuhan 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun.

"Karena itu, Prabowo‐Gibran merencanakan program ini akan dibangun dengan format kolaborasi para pemangku kepentingan di sektor industri pangan nasional. Pembelanjaan hulu, hilirisasi komoditi pangan skala kabupaten, serta konsep Collaborative Farming yang melibatkan industri pangan nasional akan mewarnai implementasi program ini," paparnya.

Desa akan diandalkan sebagai basis produksi komoditi dan bahan pangan yang dibutuhkan untuk menyediakan makan siang dan minum susu gratis.

Diperkirakan sekitar 10 ribu desa dari total 74.961 desa bisa dilibatkan memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan program ini.

Menurut Budiman, sekitar 20 ribu desa bisa membangun peternakan ayam pedaging dan petelur, penggemukan sapi serta usaha sapi perah, 2 ribu desa nelayan dapat diandalkan untuk penyediaan ikan segar, serta ribuan desa lainnya dilibatkan dalam pemenuhan kebutuhan sayur mayur, buah‐buahan hingga bumbu masak untuk penyediaan makan siang gratis.

(Redaksi)

Tag berita: