Dalam hal ini, Menurutnya salah satu penyulut rivalitas antara keduanya adalah karena keinginan Amien untuk regenerasi dalam partai tersebut. Namun, hal itu tak diindahkan oleh mantan ketua umum yang diusungkan lima tahun silam.
Oleh sebab itu, kata Ujang, diperlukan pemecahan masalah sehingga partai tersebut dapat bergerak cepat untuk mengondisikan partainya kuat di pilkada tersebut.
"Kalau konfliknya berlarut-larut, ya itu yang dikhawatirkan bisa seperti Hanura," jelas dia.
Dalam hal ini, kata Ujang, sosok pihak ketiga penting untuk meredam konflik. Menurutnya, Hatta Rajasa yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN periode 2020 hingga 2025, Bisa memainkan peran itu.
Meskipun Hatta sempat menjadi rival Amien Rais dalam kongres lima tahun lalu. Kala itu, Hatta menjadi lawan Zulhas dalam pencalonan, namun Amien mendukung Zulhas ketimbang Hatta. Menurut Ujang, politik dapat bergeser sehingga membuat rivalitas tersebut menjadi pendamai yang kuat.
"Walaupun mereka besanan (Zulhas dan Amien), namun sepertinya kondisinya masih panas. Jadi butuh orang ketiga untuk mendamaikan itu," ujarnya.
Zulhas yang terpilih kembali sebagai Ketua Umum PAN untuk periode 2020-2025 mendapatkan 331 dari 562 suara sah dalam pemilihan ketua umum di Kongres V PAN. Ia pun menorehkan sejarah dengan menjadi kader PAN yang sukses menduduki kursi nomor satu di parpol tersebut selama dua periode berturut-turut.
Dalam pemilihan itu, Ia mengalahkan dua pesaingnya yakni Mulfachri Harahap yang memperoleh 225 suara dan juga Drajad Wibowo yang memperoleh 6 suara. Mulfachri sendiri mendapat dukungan dari Amien Rais selama pencalonannya sebagai ketum PAN. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Manuver Amien Rais Usai Dipukul Zulhas Lewat Kongres PAN"