Baca juga:
Ia menganggap Benny Rhamdani kerap kebablasan dalam bermanuver selama menjabat Kepala BP2MI.
"Bahkan, beliau sampai memimpin demo di depan Istana Negara untuk men-downgrade capres lain sebagai terduga pelanggar HAM, agar tak bisa masuk Istana apabila menang Pilpres," kata Wijaya.
Ia menghormati pilihan politik Benny di Pilpres 2024, tetapi manuver politik yand dilakukan Kepala BP2MI itu menyalahi etika sebagai pejabat publik.
"Memang haknya beliau mendukung paslon tertentu. Tapi, alangkah baiknya tak diumbar ke publik, cukup saat di bilik suara. Agar tak timbul kegaduhan, perpecahan di PMI maupun institusi BP2MI," ungkapnya.
(REDAKSI)