Sabtu, 23 November 2024

Mengulas Motif Politik Dibalik Upaya Menggeser Rusmadi

Selasa, 4 Februari 2020 13:49

Kolase Politikal.id

Upaya PDIP menggeser posisi dirinya, tercium. Mantan Sekda Kaltim ini mengatakan manuver PDIP menunjukan bahwa PDIP telah memiliki calon yang akan diusung untuk dipasangkan dengan Andi Harun, sehingga menghilangkan peluang calon lain.

"Saya lihat ini statementnya terlalu berlebihan, mungkin dia (Siswadi) sudah ada calon jadi, menghilangkan peluang dari calon lain," papar Rusmadi.

Kendati demikian, dirinya berharap partai berlambang moncong putih ini mendukung dirinya dan Andi Harun di Pilwali Samarinda.

Siswadi mengaku masih berkomunikasi baik dengan DPP PDIP, terkait pencalonan dirinya.

"Tapi kalau aku dianggap bukan sebagai kader partai, aku minta surat pemecatan saya. Karena sampai saat ini aku belum menerima, dan aku tidak tahu apa alasan Siswadi keluar statement itu. Saya komunikasi dengan Pak Syafaruddin kemudian DPP juga," kata Siswadi.

ANDI HARUN BEBERKAN ALASAN PILIH RUSMADI

Andi Harun menuturkan alasan memilih Rusmadi sebagai wakilnya pada Pilkada Samarinda melalui proses panjang. Ada konsultasi dengan tokoh masyarakat, hasil survei elektabilitas dan dukungan dua partai yang telah mendukung Rusmadi berpasangan dengan dirinya.

Andi enggan menyebut dua partai yang dimaksud. Tapi, isu yang beredar dua partai yang sudah mendukung yakni PKB dan PPP.

"Nanti saja, ada deklarasi nanti," kata Andi Harun.

Kedua partai ini ditambah Gerindra, kata Andi sudah memenuhi jumlah sembilan kursi sebagai syarat usungan calon wali kota dan wakil wali kota Samarinda untuk didaftarkan di KPU Samarinda.

Kendati demikian, Andi tetap membangun komunikasi politik dengan partai lain guna memperkuat koalisi.

Andi Harun juga meminta komunikasi baik dengan PDIP, yang telah terjalin dijaga baik. Semua pihak perlu menghindari segala yang hal yang mengganggu komunikasi.

"Karena, butuh persatuan guna membangun Samarinda," jelasnya.

Disinggung soal kekecewaannya terhadap PDIP, Andi Harun tampak santai. Sebagai politisi senior dirinya tak pernah merasa kecewa atas hal tersebut. Hanya saja dia menyayangkan sikap Siswadi.

"Saya sudah berikan rasa hormat saya kepada PDIP. Tapi dibalas dengan ini. Nggak masalah. Saya ingin tegaskan, rasa hormat kepada PDIP. Harusnya, rasa hormat itu kita junjung bersama," tutup Andi Harun.

GADUH POLITIK JELANG PILWALI SYARAT KEPENTINGAN

Lutfi Wahyudi, pengamat politik dari Universitas Mulawarman, menganggap gaduh politik jelang jelang kontestasi politik seperti Pilwali Samarinda adalah hal biasa.

Apalagi, Siswadi sebagai Ketua DPC PDIP tentu punya kepentingan politik.

"Sedikit banyak punya kepentingan, disamping juga dia pengurus DPC Samarinda," kata dia.

Misi tersebut bisa ditarik dari berbagai sudut, salah satunya tak ingin Rusmadi berdampingan Andi Harun sehingga memunculkan manuver-manuver politik.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait