"Paling sekadar, menyarankan, mengusulkan, tentu ada mekanisme evaluasi dan lain-lain sehingga para pembantu presiden dapat secara produktif," kata Amirsyah pada program Political Show CNNIndonesia TV, Rabu (4/12).
Amirsyah mengatakan evaluasi ini penting. Menurutnya, Prabowo perlu mengkaji ulang para pembantunya agar dapat mencapai cita-cita membangun Indonesia.
Sementara itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komaruddin tak memastikan apakah Prabowo akan mencopot Miftah dari jabatan utusan khusus presiden.
Ujang mengatakan hal itu menjadi hak prerogatif Prabowo sebagai presiden. Namun, ia memastikan Prabowo mendengar semua masukan.
"Ya semua aspirasi dari warga negara Indonesia, semua tokoh bangsa, baik kelas menengah, atas, ataupun bawah akan ditampung dan diperhatikan oleh Pak Presiden," ucap Ujang.
(*)