“Ya kemungkinan akan ada review desain untuk mengikuti perkembangan kondisi sekarang kita akan bikin master desainnya jadi kalaupun sampai di pertengahan jalan baru selesai atau di akhir baru selesai, sudah ada masternya untuk menyesuaikan desain semula,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya penyesuaian terhadap kondisi sosial sekitar lokasi pasar.
“Desain misalnya analisis lalu lintasnya, parkirnya, tinggal kita menyesuaikan teriring dengan penyelesaian masalah sosial yang ada di sekitar situ kita juga perhitungkan misal masalah sosialnya tidak selesai, tetap pasar itu bisa berfungsi,” tuturnya.
Andi Harun mengungkapkan tidak bisa dipungkiri, proyek sebesar ini pasti menghadapi tantangan teknis salah satu yang menjadi fokus adalah masalah listrik dan infrastruktur lainnya.
“Kalau kita menghadap ke arah jalan Jendral Sudirman, itu sebelah kanan pojok, kemudian itu kita lagi komunikasi dengan PLN untuk tanam ada beberapa masalah teknis yang kita perkirakan sebelumnya, misal sungai yang ada di sekitar situ, semua harus kita sesuaikan,” terangnya.
Namun Andi Harun tetap optimis proyek ini bisa selesai cepat waktu meskipun ada sedikit pergeseran waktu.
“Bahwa terjadi pergeseran waktu kita harus akui dan realistis perkiraan itu November dalam keadaan semua serba normal. Sekarang tidak hanya masalah 48 ruko itu, termasuk jadwal pembongkaran kemarin yang mengalami perpanjangan waktu, itu juga pasti menggeser schedule,” pungkasnya.
(Redaksi)