POLITIKAL.ID - Adanya kasus dugaan 21 IUP palsu, terus diselidiki Pasukan Khusus (Pasus) investigasi Pertambangan DPRD Kaltim.
Sebelumnya, Pansus Investigasi Pertambangan kesulitan mendapat data titik koordinat lokasi tambang dari 21 IUP palsu, lantaran tidak terdata di Dinas ESDM Kaltim.
Wakil Ketua Pansus Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim, Muhammad Udin, memaparkan pihaknya menjadwalkan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Polda Kaltim.
Pihaknya hendak mendapatkan data progres penyelidikan 21 IUP palsu oleh Polda Kaltim
"Agenda ke depan pansus akan melakukan RDP dengan kepolisian (Polda Kaltim), sekaligus menanyakan progres penyelidikan terhadap pemalsuan 21 IUP ini," kata Udin, Jumat (9/12/2022).
Dalam RDP itu juga akan mengundang Gubernur Kaltim, Isran Noor, untuk memastikan apakah tanda tangan yang dibubuhkan dalam dokumen perizinan memang benar tidak dilakukan gubernur.
"Gubernur juga diundang, karena tanda tangan dia. Gubernur harus mengklarifikasi bahwa itu bukan tanda tangan dia," sebutnya.
Pihaknya menjadwalkan RDP digelar pada pertengahan atau akhir Desember ini.
Saat ini DPRD Kaltim tengah menyelesaikan agenda kedewanan akhir tahun.
"Desember ini rencananya, pertengahan atau akhir. Karena kami di DPRD saat ini masih sibuk menyelesaikan agenda akhir tahun," tegasnya.
(Redaksi)