POLITIKAL.ID - Berita nasional yang dikutip POLITIKAL.ID tentang peluang Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres 2024).
Prabowo Subianto saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan sekaligus juga salah satu ketua partai.
Prabowo Subianto sebelumnya ikut dalam kontestasi Pilpres 2019.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut siap kembali menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju itu bersedia kembali maju jika diminta oleh kader dan diharapkan oleh masyarakat.
Jika kembali maju, 2024 akan menjadi pertarungan pilpres Prabowo keempat kalinya, sejak mulai debut di Pilpres 2009.
Dalam empat palagan itu Prabowo selalu kalah bersama pasangannya.
Kalah dalam empat pemilihan presiden tak membuat namanya meredup. Nama Prabowo masih jadi primadona, setidaknya berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga yang dirilis baru-baru ini.
Salah satunya hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 16-18 Mei 2020. Survei Indikator mengajukan pertanyaan: Jika pemilu diadakan sekarang, siapa yang akan dipilih sebagai presiden.
Hasilnya, Prabowo mendapat suara tertinggi yakni 14,1 persen. Meski menurun dari survei yang dilakukan pada Februari, elektabilitas Prabowo itu mengalahkan nama-nama lain seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sementara hasil survei yang dirilis serentak Februari lalu, dua lembaga survei yakni Indo Barometer dan Parameter Politik Indonesia-Politika Research and Consulting (PPI dan PPC) juga menempatkan Prabowo sebagai kandidat capres terkuat untuk Pilpres 2024.
Versi Indo Barometer, Prabowo unggul sebagai capres terkuat pada Pilpres 2024 dengan elektabilitas 22,5 persen, mengungguli sedikitnya 22 nama elite populer di kalangan masyarakat. Survei Indo Barometer dilakukan dalam rentang 9-15 Januari 2020.
Adapun PPI dan PPC, elektabilitas Prabowo di posisi teratas dengan sebanyak 17,3 persen. Namun rangkaian hasil itu tak serta merta menentukan kans Prabowo menang seandainya maju di Pilpres 2024.
Perjalanan masih panjang, menurut Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.
Masih besar peluang naik turun elektabilitas menuju Pilpres 2024.