Dia mengapresiasi perhatian Jokowi terhadap kejadian di masa pendaftaran pilkada.
Namun menurutnya hal itu tak cukup karena kandidat pasti akan mengerahkan massa untuk pemenangan selama tak ada larangan tegas.
"Didiskualifikasi saja. Sehingga itu ada efek jera. Kalau sebatas imbauan, hanya sebatas seruan, saya kira partai politik yang dalam notabene dia juga ingin menunjukkan massa," ucapnya.
Sebelumnya, masa pendaftaran paslon Pilkada Serentak akhir pekan lalu diwarnai pelanggaran protokol pencegahan Covid-19.
Bawaslu mencatat 316 bapaslon di 243 daerah melanggar protokol kesehatan. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "KPU-Bawaslu Tak Tegas, Pilkada Bisa Jadi Genosida"