POLITIKAL.ID - Pernyataan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, tentang sosok Harun Al Rasyid, saat debat capres perdana, Selasa (12/12), menuai polemik.
Anies Baswedan dituding tidak menyampaikan kebenaran yang sebenarnya, di mana eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut Harun Al Rasyid adalah pendukung Prabowo Subianto, yang tewas tertembak.
Pada debat capres tersebut, nama Harun Anies singgung saat dia menjelaskan jika hukum dan keadilan saat ini tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Anies menyebut Harun Al Rasyid adalah salah satu pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
“Yang menuntut keadilan saat itu, protes hasil pemilu. Apa yang terjadi? dia tewas. Sampai hari ini tidak ada kejelasan,” ucap Anies Baswedan.
Diketahui, empat tahun lalu, bentrok antara massa dan aparat gabungan Brimob Polri dan TNI terjadi 21 dan 22 Mei 2019.
Bentrok terangkai dengan aksi-aksi demonstrasi di depan Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, menolak hasil pemilu.
Dari lokasi itu, bentrokan merembet ke kawasan Tanah Abang dan juga Slipi, Jakarta Barat.
Harun Al Rasyid tercatat sebagai salah satu korban tewas akibat rangkaian kerusuhan 22 Mei 2019 itu. Harun berusia 15 tahun.
Harun Al Rasyid diketahui meninggal di Jembatan Slipi Jaya, Slipi, Jakarta Barat pada Rabu malam, 22 Mei lalu.
Ia disebut terkena tembak lalu sempat dibawa ke RS Dharmais, Jakarta Barat.
Sebelumnya namanya disebut sebagai korban yang dipukuli oleh anggota Brimob di depan masjid Al Huda, Kampung Bali.
Peristiwa itu terekam dalam video yang kemudian viral.
Jenazah Harun diautopsi di rumah Sakit RS Polri Kramat Jati.