POLITIKAL.ID - Salah satu program pengendalian banjir di jakarta yaitu pembangunan sodetan Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) kembali berlanjut setelah mangkrak enam tahun.
Pada Selasa (24/1) kemarin, Jokowi meninjau pembangunan sodetan itu ditemani Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
Sodetan Ciliwung merupakan terowongan sepanjang 1.268 meter yang pembangunan tahap pertamanya direncanakan pada 2013-2015. Kemudian, pembangunan tahap dua direncanakan pada 2021-2023.
Sodetan terdiri dari dua jalur pipa yang masing-masing berdiameter 3,5 meter untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju KBT dan Kali Cipinang.
Dalam pembangunan Sodetan Ciliwung, Pemprov DKI kebagian tugas dalam inventarisasi dan pendataan tanah yang akan dibangun sodetan. Sementara dana pembebasan lahannya menggunakan anggaran pemerintah pusat.
Menurut Djoko, Sodetan Ciliwung dapat mengurangi banjir di Jakarta karena mengalirkan air minimal 60 meter kubik per detik menuju KBT.
Saat itu, Djoko meminta proyek tersebut selesai tepat waktu.
Namun, pembangunan Sodetan Ciliwung ternyata terhambat. Hal tersebut disebabkan warga Bidara Cina, Jakarta Timur, enggan direlokasi.
Karena sulitnya pembebasan lahan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya merevisi target penyelesaian Sodet Ciliwung dari Oktober 2015 jadi 2017.