POLITIKAL.ID - Berita Mancanegara yang dikutip POLITIKAL.ID tentang respons SBY soal tudingan elite politik terlibat dalam unjuk rasa tolak omnibus law.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba-tiba merespons tudingan keterlibatan elite politik dalam mendanai dan menjadi aktor intelektual unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh di sejumlah daerah.
Padahal, sebelumnya, tidak ada penyebutan nama SBY dalam pernyataan yang disampaikan pemerintah lewat Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menko Polhukam Mahfud MD untuk menyelipkan tudingan keterlibatan elite politik di demo ricuh UU Ciptaker.
"Sebetulnya, pemerintah tahu siapa yang demo itu, kami tahu siapa yang menggerakkan, siapa sponsornya, siapa yang membiayai. Pemerintah sudah tahu siapa tokoh-tokoh intelek di balik penggerak demo," kata Airlangga di program Squawk Box CNBC Indonesia TV, Kamis (8/10).
SBY kemudian meminta negara menyebut dalang yang menggerakkan, menunggangi, hingga membiayai aksi unjuk rasa tolak UU Ciptaker yang berakhir ricuh di sejumlah daerah.
Menurut SBY, negara bisa dianggap menyebar berita bohong alias hoaks jika tidak mengungkap siapa dalang kerusuhan yang sebenarnya.
"Lebih bagus kalau memang menggerakkan, menunggangi, membiayai, itu oleh negara dianggap kejahatan melanggar hukum, dan hukum harus ditegakkan lebih baik disebutkan. Kalau tidak, nanti dikira negaranya dianggap melakukan hoaks," kata SBY lewat akun Youtube pribadinya, Senin (12/10).
Mantan ketua umum Demokrat itu mengatakan dirinya tak pernah berpikir untuk menggerakkan, menunggangi, ataupun membiayai demonstrasi Omnibus Law Ciptaker andai kata dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan itu.
Ia mengaku tak pernah berpikir untuk melakukan langkah yang tidak tepat seperti itu.
"Andai kata saya ini punya kemampuan menggerakkan massa begitu luas di Tanah Air kemarin, andai kata saya punya uang dan uangnya banyak dan menggerakkan aksi seperti itu, saya juga tidak punya niat. Tidak terpikir untuk lakukan sesuatu yang menurut saya tidak tepat saya lakukan," ujarnya.
Sehari berselang, giliran putra SBY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang angkat bicara ke publik.
Ia mengaku bahwa berita hoaks yang menyebut dirinya dan Demokrat sebagai dalang demonstrasi UU Ciptaker telah disebarkan di tengah masyarakat.
Namun, AHY bersyukur karena masyarakat sudah cerdas.
Ia pun membantah tuduhan tersebut.
"Alhamdulillah, rakyat kita cerdas. Tuduhan itu dibantah oleh berbagai elemen masyarakat yang melakukan penolakan UU Ciptaker. Saya tegaskan, tuduhan tak berdasar itu sangat menyakiti hati nurani rakyat, yang memang sungguh-sungguh ingin berjuang untuk kehidupannya yang lebih baik," kata AHY lewat akun Twitter-nya,@AgusYudhoyono, pada Selasa (13/10).