Selain itu, Ida juga menyatakan bahwa program normalisasi sungai di Jakarta sempat terhenti karena wabah Covid.
Pasalnya, semua anggaran yang ada saat itu dialihkan semua untuk penanganan Covid-19.
Namun demikian, ia berharap Pemprov DKI tetap menyisihkan anggaran untuk program normalisasi sungai.
"Kami berharap tahun ini disisakan anggaran untuk normalisasi, entah itu di Pesanggrahan, Ciliwung," jelas Ida.
"Kami berharap anggaran itu tetap ada, jangan dihapus, karena saya berharap jangan sampai orang udah kena Covid, tapi malah kena banjir," lanjutnya.
Rp5 Triliun untuk Banjir
Sementara itu, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Dudi Gardesi mengatakan pihaknya telah mengusulkan anggaran Rp5 triliun untuk penanggulangan banjir.
Anggaran ini di antaranya ditujukan untuk pembebasan lahan sampai pengadaan pompa mobile sebagai cadangan jika terjadi luapan debit air saat musim hujan.
"Totalnya 5 koma T (Rp5 triliun) lah. Tapi itu dibagi beberapa sub kegiatan, ada pembebasan lahan, ada pembangunan, ada pemeliharaan, ada vertical drainase," kata Dudi.