"Orang semakin banyak marah dan benci kepada Jokowi, tetapi sebaliknya, yang mendukung dan mencintai dia ya makin banyak juga, sebanyak suara yang mendukung 02 itu," ujarnya.
Iapun mewanti-wanti kepada pihak yang kalah agar segera legowo.
Jika terus-menerus menyuarakan ketidakpuasan hasil Pilpres 2024 dengan menuding berbagai alasan, dikhawatirkan bakal memancing konflik dengan pendukung Prabowo-Gibran yang selama ini diam.
"Kalau ini dibiarkan emosi orang kalah ini, nanti lama-lama akan mengundang silent majority yang 60 prsen itu marah juga," ucapnya.
Jimly mengatakan, sudah saatnya elite politik move on dari hasil Pilpres 2024 dan tidak membuat kegaduhan.
Ia berharap pihak-pihak yang kalah menempuh jalur sesuai konstitusi, bukan politik jalanan.
"Ini kan psikologis politik saja. Para pemimpin, elite politik harus menyadari bagaimana move on walaupun pelan-pelan. Jangan melampaui proses yang harus dihormati ini sampai 20 Oktober," ungkapnya.
(REDAKSI)