"Ini adalah bagian dari koreksi terhadap berbagai tata kelola beberapa saat terakhir ini menjadi sorotan publik, penguatan kelembagaan terus kita lakukan, penguatan budaya kerja, dan transformasi digital," ujarnya dalam Rapat Kerja Komisi XI, Senin (12/6).
"Di mana semampu mungkin teknologi digital kita gunakan untuk mampu meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan dan mengurangi kemungkinan interaksi yang bisa berujung pada masalah tata kelola," imbuhnya.
Tak hanya itu, sorotan yang menimpa Kemenkeu juga dijadikan pembelajaran untuk meningkatkan pengawasan dan perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) nya.
Saat ini, Kemenkeu lebih mementingkan integritas, kualitas dan kompetensi dari pegawainya dibandingkan jumlah.
"Berbagai kasus yang terjadi juga memberikan pembelajaran yang sangat penting bagi Kemenkeu. Kami terus menata SDM agar mereka tidak hanya dari jumlah, namun juga kompetensi dan juga karakter untuk pelayanan, mensimplifikasi proses bisnis agar pelayanan jadi pasti dan efisien, serta memperkuat pengawasan internal," pungkasnya.
(Redaksi)