Survei PCR-PPI, Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies
Rabu, 29 Desember 2021 18:25
Prabowo Subianto/ merdeka.com
POLITIKAL.ID - Hasil survei Politika Research and Consulting (PRC) berkolaborasi dengan Parameter Politik Indonesia (PPI) menempatkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di posisi pertama mengungguli kader PDIP Ganjar Pranowo hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sejumlah simulasi koalisi partai politik pengusung calon presiden (capres). Pada simulasi pertama, PRC dan PPI menyimulasikan peta koalisi lima partai, masing-masing Gerindra, PDIP, PAN, dan PPPP. Dari hasil simulasi tersebut, Prabowo unggul dengan elektabilitas mencapai 30,4 persen kemuadian disusul ganjar yang menempati di posisi kedua dengan poin 27,5 persen, disusul Sandiaga Uno 14,5 persen, Ridwan Kamil 6,8 persen, dan Puan Maharani 2,8 persen. "Nah pilihan publik kalau koalisinya PDIP, Gerindra, PAN, dan PPP, yang layak diusung oleh mereka itu totally ke Prabowo secara mayoritas," ujar Direkrut Eksekutif PPI, Adi Prayitno dalam paparannya, Senin (27/12). Namun ketika PRC dan PPI mensimulasikan koalisi empat partai itu berhadapan dengan koalisi lima partai lain yakni, Golkar, Nasdem, PKB, PKS, dan Demokrat Hasilnya menunjukan perbedaan dari simulasi sebelumnya. Dalam simulasi ini Anies Baswedan menjadi capres paling layak diusung mengungguli empat nama seperti Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Airlangga, dan Muhaimin Iskandar dalam koalisi tersebut. Selain itu, Prabowo juga unggul menjadi capres paling layak diusung dalam skenario kedua, simulasi koalisi empat partai. Masing-masing Gerindra, Nasdem, PAN, PKS, dan Demokrat. Nama Menteri Pertahanan itu unggul dari Anies, Sandi Uno, Ridwan Kamil, dan AHY. Namun ketika melakukan simulasi koalisi partai antara PDIP, Golkar, PPP, dan PKB Ganjar dinyatakan unggul "Ternyata publik menghendaki Ganjar Pranowo, mendapat persentase 31,8 persen, disusul Sandiaga Uno, RK, Puan Maharani, Airlangga, dan Muhaimin," kata Adi. Survei PRC dan PPI, menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.600 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei dilakukan sejak 12 November hingga 4 Desember lalu, dengan margin of error 2,5 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. (*)
Berita terkait