Karena hasil tersebut, Atok kemudian menyarankan untuk dilakukan rawat inap di rumah sakit.
Tapi, Cak Nur menolaknya dan hanya minta obat. Sebab sorenya harus menghadiri rapat paripurna
"Saya foto sekitar pukul 2 ternyata ada pneumonia. Kemudian saya tawarkan dirawat inapkan. Tapi bilang 'waduh nanti sore pukul 6 ada rapat paripurna. Saya minta rawat jalan saja'. Beliau hanya minta obat," terangnya.
Karena menjalani rawat jalan, Atok kemudian berinisiatif menanyakan kabar Plt Bupati Sidoarjo itu melalui apliaksi percakapan pada Kamis (20/8) dan Jumat (21/8).
Namun saat itu tidak dibalas oleh Cak Nur.
"Hari Kamis Jumat kan libur. Saya WA beliau menanyakan kondisinya. Mungkin istirahat tidak sempat dijawab. Tadi pagi, saya dihubungi bilang mau diopname. Akhirnya pukul 9.00 kami jemput ke rumah dinas. Akhirnya kami infus. Kami periksa semua," tuturnya.
Saat masuk rumah sakit, lanjut Atok, pihaknya sudah mengetahui bahwa Cak Nur telah terpapar COVID-19.
Hal itu didasarkan pada hasil swabnya positif.