Karena kedatangan penumpang tidak bisa diprediksi, terjadi ketimpangan jumlah penumpang. Sebanyak 40 persen mengisi jam produksi siang, sedangka 60 persen lainnya menyerbu jam malam.
Dengan pembelian tiket secara online, ASDP membatasi kuota sehingga keterisian di semua jam bisa sama. “Misal kapal yang dimau seat-nya sudah terjual semua, mau nggak mau kan harus cari jadwal di jam lain. Kami paksa pengguna untuk mengisi slot yang kosong,” kata Shelvy.
Akan tetapi, pemesanan tiket untuk musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini baru mencapai 5 persen dari angka normal. Karena itu, Shelvy mengaku terus mempromosikan dan mensosialisasikannya kepada masyarakat.
Adapun untuk libur Nataru kali ini, ASDP menetapkan periode sepanjang 17 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023. Di masa libur ini, ASDP memproyeksikan 2,68 juta penumpang akan menyeberangi pelabuhan ASDP. “Itu estimasi kami di 10 lintasan karena Nataru ini kami pantau di 10 lintasan,” ucap Shelvy.
(Redaksi)