Sabtu, 23 November 2024

Kader HMI Sebut Anas Urbaningrum Sosok Spesial

Senin, 10 April 2023 23:0

ILUSTRASI - Baliho Anas Urbaningrum. / Foto: IST

POLITIKAL.ID - Besok Selasa (11/4/2023),  Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dijadwalkan bebas dari tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin.

Anas akan rampung menjalani hukuman pidana 8 tahun. Ketua Umum Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jabodetabeka Banten, M Adhiya Muzakki menilai dengan rekam jejaknya sebagai Ketua Umum PB HMI periode 1997-1999, Anas dikenal jadi sosok abang sekaligus mentor.

"Ia merupakan sosok spesial dalam kacamata kader-kader HMI, yang selalu berjuang dari masa-masa di dunia aktivis, organisatoris hingga sebagai sang intelektualis," kata Adhiya, dalam keterangannya pada Senin (10/4).

Dia mengenang kepemimpinan Anas sebagai Ketum HMI periode 1997-1999 yang bertepatan dengan menjelang pemilihan umum pertama pasca transisi kekuasaan.

Saat itu, HMI terlibat mengawal perjuangan reformasi pada Mei 1998 dan turut memberikan sumbangan pemikiran dalam menyusun RUU Politik.  "Ia juga menjadi salah satu anggota Tim Tujuh yang berjuang menyelesaikan RUU politik," ujarnya.

Adhiya mengutip prolog Anas di Buku Islam dan Hak Asasi Manusia dalam Pandangan Nurcholis Madjid 2011. Politik menurut Anas adalah seni atau wahana dalam mengaktualisasi serta pengabdian diri. 

Selain itu, kata dia, mewujudkan gagasan-gagasan seorang manusia politik sarana dalam mendialogkan ide dan gagagasan untuk mewujudkan bangsa yang lebih baik.

 Bagi dia, figur Anas diharapkan bisa membawa angin segar pasca dipenjara selama kurang lebih 8 tahum atas tuduhan korupsi.

Menurutnya, sebagian Kader HMI menyakini Anas dijebak oleh beberapa pihak untuk kepentingan-kepentingan politik. 

Anas memiliki karakteristik yang sangat kental dengan HMI.

Sejak didirikan, ciri khas pola gerakan HMI adalah tidak memisahkan gerakan politik dengan gerakan keagamaan," tutur Adhiya.

Tak Diam Diri Adhiya yakin Anas tak akan berdiam diri. Dia menganalisa jika Anas makin intens lakukan tindakan strategis jelang 2024, hal itu akan berdampak pada popularitas Partai Demokrat. 

"Paling tidak, fokus Partai Demokrat dan kelompok SBY akan terbagi-bagi untuk selalu melakukan respons terhadap serangan politik Anas. Kondisi ini berpotensi merugikan Partai Demokrat," kata Adhiya.

Dia merasa sosok Anas akan sangat dirindukan para kader HMI. Dia mengatakan demikian karena eks komisioner KPU itu dinilai bisa untuk merevitalisasi peran dan fungsi yang berfokus pada gerakan budaya dan kecerdasan. 

Menurut dia, pemberdayaan masyarakat sipil yang memerlukan sejumlah tindakan struktural dan budaya. Hal itu seperti memperkuat visi dan nilai transformatif HMI. 

"Perubahan zaman mengharuskan perubahan perilaku, karakter, dan budaya HMI, terutama melalui gerakan intelektual. Sehingga perlu sosok yang melakukan gebrakan besar-besaran dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut," ujar Adhiya.

(Redaksi)

 

Tag berita: